.

BANGUNAN SEKOLAH DENGAN ARSITEKTUR KUNO

Meskipun sudah beberapa kali mengalami renovasi, namun ciri khas bangunan kuno ( peninggalan Belanda ) masih tetap dilestarikan. Memberi kesan antik, nyaman, dan asri

PANGARSANING PAWIYATAN

Bp. SUBITO, S.Pd...Berkomitmen tinggi pada peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.

GARDA DEPAN PENGGODOGAN OUTPUT

Bp. SUTAP, S.Pd.SD....Penanggungjawab tungku terakhir dalam rangka menghasilkan output yang mampu menjawab tantangan jaman....

BENTENG DEKADENSI MORAL

Bo. H.BAHRUDDIN, S.Pd.I...Menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang selain cerdas, namun juga harus santun dan beriman.

TENANG NAMUN PASTI

Ibu Hj.SRI MULYANI, S.Pd.SD.... sosok yang tenang, penyabar, namun memiliki semangat yang tinggi untuk meningkatkan profesionalitas, demi menyiapkan generasi yang berkualitas....

ENERJIK, ULET, DAN PANTANG MENYERAH

Ibu DALATI, S.Pd...Dengan motto "tak ada sesuatu yang tak bisa dikerjakan" dan pembawaan yang enerjik, ulet, serta pantang menyerah...generasi penerus yang membanggakan bisa diwujudkan.

MUDA PENUH KREATIFITAS

Ibu DWI INDRATI, S.Pd.SD....Siap menjalankan kewajiban dengan penuh semangat dan kreatif demi mewujudkan anak-anak yang mandiri.

PENUH SEMANGAT DAN VITALITAS

Bp. LATIF MUJIYANTO, S.Pd.....Generasi muda yang siap berbakti bagi pertiwi....Semangat..!!

MENSANA IN CORPORE SANO

Bp. P.SISWAHYUDI, S.Pd....Selain menyiapkan generasi yang cerdas, terampil, santun, dan berkhlak mulia, namun juga harus sehat jasmaninya.

OPS...OPS....SOS.....SOS....

Ibu FARIDA SETYANINGSIH....Bidang yang dikerjakan memang memerlukan sikap cerdik, dan kadang-kadang tahan banting, sert tahan nafas karena banyak rasa was-was....

JAGABAYA LAN JURU PAES

Bp. HAIDIR.....Bidang yang dkerjakannya memang memerlukan ketelitian dan kesiap-siagaan yang tinggi, diperlukan juga ketelatenan demi terwujudnya lingkungan sekolah yang asri, nyaman, aman.

Jumat, 31 Oktober 2014

KURIKULUM 2013 ( ANTARA HASRAT DAN BEBAN )

sumber: Pelita online


Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahamanskill, dan pendidikan karakter, ( siswa dituntut untuk memahami materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun, dan disiplin yang tinggi ). Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diterapkan sejak 2006 lalu. Dalam Kurikulum 2013 mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan  pendidikan, pada setiap satuan atau jenjang pendidikan. Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik dipilih sesuai dengan pilihan mereka. Kedua kelompok mata pelajaran tersebut (wajib dan pilihan) terutama dikembangkan dalam struktur kurikulum pendidikan menengah (SMA dan SMK) sementara itu mengingat usia dan perkembangan psikologis peserta didik usia 7 – 15 tahun maka mata pelajaran pilihan belum diberikan untuk peserta didik SD dan SMP.

Sejak kurikulum ini mulai diujicobakan pada 15 Juli 2013 yang dilaksanakan pada sekolah piloting, pada 6.236 sekolah di seluruh Indonesia. Sekolah yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 berkisar 3,62% dan sekolah yang belum melaksanakan Kurikulum 2013 ialah 96%. Tahun 2014 pemerintah akan menerapkan kurikulum 2013 di setiap satuan pendidikan di seluruh Indonesia, mulai dari tingkat SD yang berjumlah 116.000 sekolah, SMP berjumlah 35.000, sampai ke sekolah menengah atas (SMA/SMK/MA) yang lebih dari 16. 000 sekolah. Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada sekolah piloting yang sudah satu tahun berjalan masih menimbulkan permasalahan. Betapa banyak peserta didik yang hebat mengunduh informasi dari dunia maya, tetapi mereka tidak mampu menuliskan dan mengunggahnya. Setelah informasi diperoleh, peserta didik pun kesulitan menyampaikannya secara ilmiah. Akankah kita biarkan peserta didik yang tidak pandai menulis dan tidak mampu berbicara ini?

Guru masa depan diharapkan piawai membelajarkan siswa melalui ketrampilan menulis dan berbicara agar Kurikulum 2013 tidak tinggal nama. Implementasi pendekatan saintifk Kurikulum 2013 telah mengisyaratkan kemampuan itu melalui Permendiknas 81 A Tahun 2013. Guru yang tidak mau meng-upgrade diri ( baca: mengembangkan diri ) pastilah akan tertinggal zaman. Jika guru tertinggal zaman ( tidak mampu menulis dan tidak cakap menyampaikan ide secara baik dan benar) lantas akan dibawa kemanakah generasi nanti..?, akan jadi apakah Indonesia nanti..?

Pendekataan saintifik dalam Kurikulum 2013 digadang-gadang akan mampu menggiring peserta didik pada muara "kemampuan dalam hal menulis dan berbicara" untuk mengkomunikasikan keilmuannya. Fasilitas media elektronik, utamanya internet diharapkan dapat dijadikan " guru ke dua " bagi  peserta didik untuk mewarnai dan melengkapi proses pembelajaran. Dalam hal ini: pengamatan, pertanyaan, dan penalaran yang baik dapat dengn mudah diakses kapan saja oleh peserta didik. Tujuannya adalah agar peserta didik piawai dalam menulis dan hebat berbicara secara ilmiah.

Para pembuat kebijakan dalam satuan pendidikan yang paling rendah ( kepala sekolah ) seharusnya merencanakan sederetan program-program yang dibutuhkan guru dan peserta didik secara nyata. Karena sebenarnyalah di pundak mereka akan sangat mempengaruhi maju dan tidaknya sebuah satuan pendidikan. Selain masalah-masalah yang lain, semisal ketrlambatan dan ketidak lancaran pendisbusianbahan ajar, terbatasnya penguasaan guru tentang model pembelajaran, strategi, dan metode pembelajaran, kekurang-piawaian seorang kepala sekolah dalam memimpin dan mengorganisir satuan pendidikan, akan dapat menjadi  pemicu lambatnya percepatan pelaksanaan dan keberhasilan Kurikulum 2013 di sekolah. 

Pelaksanaan penilaian autentik dengan segala formatnya, sampai saat ini masih dirasa rumit oleh sebagian besar guru, hal tersebut dibuktikan dengan "belum mampunya" guru dalam melaksanakan proses penilaian, meskipun pembelajarn sudah berlangsung . Salah satu penyebab terjadinya kasus tersebut adalah kekurang-terstruktur dan sistematisnya penularan Kurikulum 2013 dari hulu sampai hilir, sehingga ada kesan ketergesa-gesaan dalam penerapan Kurikulum 2013. Dengan keadaan yang begitu akan berpeluang menjadikan guru pasrah bahkan apatis. Penularan harus terstruktur dan sistematis, tanpa harus memperhitungkan proses ( waktu dan biaya ), tetapi target hasil yang menjadi prioritas utama. Karena hal ini ( perhitungan proses ) sering terjadi dan dikondisikan agar terjadi dengan alasan untuk efisiensi dan penekanan waktu serta biaya. Apalah untungnya sebuah efisiensi jika taget yang diharapkan tidak tercapai..? 

Guru merupakan ujung tombak dari keberhasilan sebuah proses pembelajaran, guru masa depan tidak akan mengebiri perkembangan peserta didiknya. Ia harus senantiasa memberikan sesuatu yang terbaik bagi peserta didik sesuai kebutuhannya dan perkembangan zaman. Ungkapan tersebut hendaklah mampu menjadikan "cambuk" bagi guru untuk berubah ke arah yang lebih baik. Alangkah tak elok apabila masih ada guru yang mencari pembenaran diri, dengan berkata, “Dulu saya menggajar seperti ini juga, banyak peserta didik yang berhasil”, mereka ‘jadi orang’ juga. Pernyataan ini sudah usang dan tak bukan zamannya lagi. Untuk itu jelas dan tegas bahwa di dalam penularannya sangat mutlak dibutuhkan perencanaan yang terstruktur dan sistematis dalam rangka menunjang keberhasilan kurikulum 2013..

Perubahan kurikulum akan menimbulkan penyempunaan cara belajar. Peserta didik berharap banyak pada guru sambil berusaha keras untuk menunggu perubahan yang berarti. Mereka ingin menjadi orang hebat, sedangkan program model pembelajaran guru untuk mengaplikasikan pendekatan saintifik Kurikulum 2013 masih belum memadai bagi guru. Peserta didik menunggu penyempurnaan pembelajaran dari pemerintah. Inovatif guru sangat dinanti. Model pembelajaran yang menyenangkan sangat mereka tunggu. Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tegas menyatakan esensi perubahan Kurikulum 2013 tentang standar kompetensi lulusan (SKL) yang bermuara pada kriteria kualifikasi sikap, kemampuan, dan keterampilan. Pendekatan awal pengamatan dapat dilakukan peserta didik dengan melihat, membaca, mendengar/menyimak. Keterampilan bertanya pun perlu dimiliki guru untuk memancing peserta didik mengembangkan diri sambil mengasah daya nalar yang diukur dengan penilaian autentik.

Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 yang berisi tentang standar penilaian menuntut adanya format yang harus disiapkan guru. Sementara orang tua peserta didik saat menerima rapor tidak paham sepenuhnya dengan nilai rapor anaknya. Selain tuntutan aturan, guru sulit memberi alasan kepada orang tua peserta didik yang menanyakan alasan sekolah mengkonversi nilai dari puluhan sampai 100 hingga diubah menjadi nilai A, B, C, dan D. Keterampilan berbicara ilmiah dan melahirkan ide yang jelas sumbernya sangat penting dimiliki peserta didik agar mereka bertanggungjawab, dan bekerja menurut prosedurnya. Ketidakmampuan peserta didik menulis dan berbicara secara ilmiah akan berdampak nyata pada pembelajaran untuk menyelesaiakan masalah fenomena kehidupan.
Di sini peran guru memfungsikan kelas sebagai miniatur kehidupan nyata dengan memanfaatkan berbagai sumber media cetak, elektronik, internet, dan teknologi di sekolah. Guru profesional seharusnya memiliki kapasitas yang memadai untuk melakukan tugas membimbing, membina, dan mengarahkan kemampuan maksimal peserta didik belum terbiasa dengan teknologi dan menggunakan berbagai aplikasi teknologi. 

Peran guru sangat penting dan strategis, terutama dalam memberikan bimbingan, dorongan, semangat, dan fasilitas kepada peserta didik. Penguasaan terhadap iptek memang harus diiringi pemahaman etika. Sikap yang baik akan melahirkan peserta didik yang mampu memanfaatkan teknologi untuk kemajuan dirinya. Dengan demikian, peserta didik akan mampu mengembangkan kompetensi dirinya untuk dapat menjadi pribadi yang kuat, ulet, kreatif, disiplin, santun dan berprestasi, sehingga mereka tidak tergilas oleh zaman.

Peran pendidikan sangatlah penting untuk meningkatkan harkat dan martabat suatu masyarakat dan bangsa. Melalui Kurikulum 2013 bangsa akan kuat dan memiliki kemampuan bersaing dengan bangsa lain. Kurikulum 2013 menghendaki karakteristik masyarakat pada abad 21 mampu menghadapi tantangan melalui pembelajaran. Di sini nyali guru akan teruji untuk menyongsong tantangan.

Guru profesional yang berada pada era abad 21 dengan segala kemudahannya ( terbuka luasnya akses informasi ) diharapkan mampu menjadikannya sebagai wahana tanbahan untuk meningkatkan dirinya, yang muaranya diharapkan mampu mengangkat keterpurukan rendahnya mutu pendiidkan di negeri Indonesia tercinta ini. Era globalisasi adalah tantangan bagi guru untuk meningkatkan keprofesionalannya untuk menyiapkan peserta didiknya agar menguasai pengetahuan, teknologi, berprestasi, dan beretika. Membelajarkan kepada mereka sesuai dengan perkembangan zamann, berbingkai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menanamkan sikap santun, disiplin, kreatif, inovatif, dan kompetitif melalui pendekatan saintifik Kurikulum 2013. 

Peran orang tuapun tidak kalah pentingnya. Orang tua peserta didik tidak boleh menyerahkan pendidikan sepenuhnya kepada sekolah, karena tidak sepenuhnya anak didik berada pada lingkungan sekolah, waktu mereka di sekolah hanya 25% setiap harinya, yang 75% berada di lingkungan rumah dan masyarakat. Dengan demikian pengawasan orang tua sangat diperlukan. Sekolah, Komite Sekolah, dan Orang tua merupakan bagian yang tak terpisahkan, harus saling bahu-membahu bekerjasama  dalam rangka menopang percepatan dan kecepatan kemajuan pendidikan pada masing-masing satuan pendidikan..

Dengan sinergi dari semua pihak diharapkan melalui penerapan Kurikulum 2013 mampu memberikan harapan baru dalam me­wujudkan pendidikan Indonesia yang maju, mandiri, dan dapat berdiri tegak di hadapan bangsa-bangsa lainnya.) Semoga.

- mbah Bei ( dari berbagai sumber )

Kamis, 30 Oktober 2014

WAYANG SEBAGAI MEDIA UNTUK MEMBENTUK KARAKTER BANGSA



Pendidikan Karakter Berbudaya dengan Wayang Palembang sebagai Media Pembelajaran: Pewarisan Kebudayaan terhadap Generasi Penerus Lokal.

Engkau patriot pahlawan bangsa….
Tanpa tanda jasa .. ~  Hymne Guru –Sartono

Penggalan lagu Hymne Guru karangan Pak Sartono tersebut mengisyaratkan bahwa betapa besar pengabdian seorang guru terhadap bangsa namun mereka tidak mengaharapkan penghargaan apa-apa dari bangsa tersebut. Mereka hanya berharap akan lahir pemimpin-pemimpin baru yang mampu mengubah bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju, sejahtera, adil dan makmur dalam berbagai sendi kehidupan. Untuk itu, pendidikan memang unsur terpenting bagi suatu bangsa dalam melaksanakan pembangunan. Bahkan kaisar Jepang pada saat negaranya tertimpa musibah yang luar biasa pada peristiwa Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945 tidaklah menanyakan bala tentaranya yang masih tersisa. Melainkan, menanyakan berapa orang guru yang masih tersisa. Hal ini memberikan kita sebuah gagasan bahwa betapa pentingnya guru sebagai aset pengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi suatu negara.

Pada tahun 2014 nanti, kurikulum pendidikan KTSP berganti menjadi kurukulum pendidikan Karakter. Muatan-muatannya yakni bagaimana agar para siswa tidak hanya unggul dari segi kognitif, melainkan juga dapat termaksimalkan dari sisi afektif dan psikomotor. Salah satunya adalah dengan menginntegrasikan pelajaran satu dan yang lain, yang disebut dengan konsep Tematik. Karenanya, guru bisa memasukkan nilai-nilai kebudayaan disetiap mata pelajaran. Tentu jika muatan kebudayaan dapat di kombinasikan dengan pendidikan maka akan sangat baik dalam pengembangan karakter para peserta didik. Untuk daerah Palembang, ada salah satu budaya yang saat ini sudah hampir punah, yakni wayang Palembang. Maka, tulisan ini akan membahas tentang wayang Palembang sebagai media pembelajaran dikelas dan penanaman karakter dari tokoh-tokoh yang ada didalam cerita wayang Palembang sekaligus pelestarian wayang Palembang agar lebih dikenal oleh generasi-generasi muda.

Semakin masuknya kebudayaan-kebudayaan asing keberbagai aspek kehidupan dapat mengakibatkan pergeseran nilai budaya lokal didalamnya. Untuk wilayah Palembang, Berbagai literatur yang ada di internet menyebutkan bahwa wayang Palembang terancam punah. Dari informasi yang dikumpulkan penulis hanya terdapat satu sanggar yang masih mementaskan wayang Palembang saat ini. Untuk itu, para pakar menyarankan kaum pendidik khususnya, untuk meneliti apakah wayang ini dapat dimainkan didalam kelas.

Dari sekian banyak penelitian ilmiah tentang wayang, terakhir ada salah seorang mahasiswa pendidikan bahasa Inggris 2008 dalam judul skripsinya “Character Education of English in Region Literature by Using Wayang Palembang” meneliti dan mempraktekkan wayang Palembang didalam kelas. Alhasil, siswa yang belajar menggunakan wayang Palembang mampu mengingat kosakata dan mengimajinasikannya dengan baik. Katakanlah untuk pelajaran menulis. Para pelajar diminta untuk menonton dulu peragaan wayang. Setelah itu, menceritakan kembali isi dari cerita wayang tersebut kedalam tulisan. Dan masih banyak lagi cara pengimplementasian wayang didalam proses belajar mengajar dikelas.

Didalam cerita wayang, tentunya ada berbagai macam tokoh dengan cirikhas karakternya masing-masing. Begitu pula untuk wayang Palembang. Dalang wayang Palembang, Kiagus Wirawan, mengatakan bahwa tokoh-tokoh didalam cerita wayang Palembang merefleksikan nilai-nilai kehidupan. Sikap baik dan buruk tergambar dalam setiap karakternya. Dengan demikian, para peserta didik dapat diarahkan untuk mencontoh apa yang dilakukan oleh sang pemeran utama dalam cerita wayang tersebut. Bagaimana ia menyelesaikan suatu masalah, memberantas musuh dan melindungi keluarga dan wilayah kekuasaan sepenuh tenaganya. Peserta didik juga akan tertarik untuk mengingat pesan-pesan yang terkandung didalam cerita wayang Palembang. kalau sudah begini, mereka tidak akan lagi meniru-niru tokoh-tokoh luar yang kadang menyesatkan. Disamping itu, kaum pelajar juga dapat belajar dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang di daerahnya, Palembang.

Untuk itu dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa untuk mengembangkan karakter pemuda yang berbudaya, pendidikan menjadi salah satu aspek terpenting sebagai media transformasi nilai-nilai kebudayaan dan karakter bangsa kedalam pribadi-pribadi pelajar. Salah satu budaya yang diangkat adalah wayang Palembang. wayang palembang tidak hanya dapat menjadi media pembelajaran, tapi juga dapat menjadi sarana pengembangan diri bagi peserta didik dan secara tidak langsung budaya tersebut dapat terlestarikan dikalangan generasi-generasi penerus bangsa. Mari kita lestarikan budaya kita, dan jadilah negarawan yang berbudaya. []


Harry Utama Putra
Universitas Sriwijaya

Rabu, 29 Oktober 2014

DIET YANG BIKIN OTAK TOKCER


Banyak penelitian mengungkap, makin banyak otak digunakan dan dilatih maka kinerjanya akan menjadi lebih baik. Tapi sebenarnya adakah obat atau makanan yang bisa membuat otak lebih tokcer?
Jawabannya adalah ada, yakni obat yang dalam istilah kedokteran disebut nootropics atau obat pintar atau enhancer kognitif. Salah satu yang paling dikenal adalah modafinil,  obat yang membuat orang untuk tetap terjaga. Obat ini merangsang sistem saraf pusat dan di Inggris hanya diresepkan untuk penderita narkolepsi.
Para ahli masih memperdebatkan lebih efektif mana, modafinil lebih efektif dibanding secangkir kopi kental? Yang pasti efek modafinil berlangsung lebih lama. Modafinil banyak digunakan oleh para akademisi dan mahasiswa karena membuat orang merasa lebih tajam dan lebih waspada.
Profesor Barbara Sahakian dari Universitas Cambridge telah menemukan bahwa ahli bedah kurang tidur, bekerja lebih baik dengan mengonsumsi modafinil. Ia menduga modafinil memiliki peran yang lebih luas dalam meningkatkan memori dan fungsi mental.
"Kami menemukan bahwa modafinil meningkatkan motivasi dan memori kerja pada orang sehat dan membuat melakukan tugas-tugas lebih menyenangkan," katanya.
Tapi ia mengingatkan keamanan jangka panjang, terutama untuk otak muda, masih belum terungkap. Tapi untuk banyak siswa, pertanyaannya adalah bukan apakah obat tersebut aman, tapi bagaimana mereka bisa mendapatkannya.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan otak, adalah kita hidup di lingkungan yang penuh dengan racun (neurotoksin) yang dapat mengganggu gen, protein dan molekul kecil yang membangun dan memelihara otak kita. Semakin muda otak, semakin rentan terhadap neurotoksin.
Sebuah makalah yang dirilis Dewan Ilmiah Nasional AS, menyebut ada tiga jenis neurotoksin yang dapat mempengaruhi perkembangan otak: bahan kimia lingkungan seperti timbal, merkuri dan organofosfat (pestisida); narkoba seperti alkohol, nikotin dan kokain; dan obat tertentu seperti Roaccutane yang banyak digunakan jerawat parah.
Otak dewasa bisa sangat ulet, sebagian berkat penghalang dari sel yang membatasi masuknya bahan kimia dari aliran darah ke dalam jaringan otak. Tetapi dalam kadar tertentu, alkohol dan rokok akan meracuni bahkan yang bagian yang paling berkembang dari otak.
Anda juga perlu ingat, otak membutuhkan aliran darah yang lancar untuk memberikan nutrisi dan oksigen serta mengambil limbah dari otak. Merokok, tekanan darah tinggi, diabetes yang tidak terkontrol, obesitas dan kolesterol tinggi, semua itu bisa menyumbat arteri dan menghambat aliran darah. Jika Anda peduli tentang otak Anda, maka hindari gaya hidup yang memicu penyakit di atas.
Terakhir adalah makanan. Cukup mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3, antioksidan seperti vitamin C dan E, dan vitamin B dan D sangat bagus untuk jaringan saraf kita. Tetapi percobaan  menunjukkan bahwa suplemen dosis tinggi dari nutrisi individu gagal melindungi Anda dari demensia.

Jadi ketimbang mengasup suplemen yang mahal harganya, lebih baik Anda beralih ke makanan segar yang mengandung nutrisi di atas. Salah satunya adalah dengan diet Mediterania yang menggabungkan sebagian besar nutrisi itu. (The Guardian)


CARA KOMPRES FILE PDF DENGAN MUDAH

File PDF merupakan tipe file yang paling sering digunakan dalam berbagi dokumen. Sayangnya, file PDF sering kali memiliki ukuran file yang cukup besar. Ketika meng-upload, kita sering menghadapi kesulitan karena masalah ini. File PDF yang terlalu besar sulit untuk diupload, apalagi jika menggunakan kecepatan internet yang lambat. Bagaimana caranya agar file tersebut dapat di-upload dengan mudah? Salah satu caranya adalah mengkompres atau memperkecil ukuran dari file PDF itu sendiri.
Banyak yang bisa dilakukan sebagai cara kompres File ke PDF. Anda bisa mencoba beberapa langkah di bawah ini.
Menggunakan Software kompresor
 Ini merupakan cara paling umum yang digunakan banyak orang. Software kompresor adalah salah satu cara kompres PDF yang bisa Anda lakukan. Banyak software kompres PDF yang bisa Anda download dan install, salah satunya Free PDF Compressor. Software ini berukuran sangat kecil, hanya 288KB. Tools yang diberikan juga sangat sederhana namun bisa mengkompres file PDF Anda dengan sempurna. Anda dapatkan Free PDF Compressor secara gratis pada link ini.
Setelah mendownload dan menginstall software ini, Anda bisa membukanya dan langsung mengkompres file PDF Anda. Klik Load untuk menemukan file PDF yang akan Anda kompres. Jika sudah, atur compress level yang ada. Anda bisa mengaturnya pada pengaturan default, maximum, fastest, atau none. Jika sudah, maka klik compress.

Menggunakan Compressor Online
Jika pada cara kompres PDF sebelumnya Anda harus terlebih dahulu menginstal dan mendownload software kompresor, pada cara ini Anda tidak perlu melakukannya. Menggunakan compressor Online yang sudah disediakan beberapa situs compressor PDF bisa membantu Anda. Cara ini cukup efektif dan mudah untuk dilakukan.
Salah satu situs kompresor PDF yang terkenal adalah docupub.com. Setelah membukanya, Anda tinggal mengupload file PDF dari lokasi komputer Anda. Tunggu beberapa saat agar situs ini menguplaod dan mengkompres secara online PDF Anda. Jika sudah, Anda akan diberitahu pada halaman hasil kompres berikut dengan ukuran file PDF setelah dikompres. Jika belum puas, Anda bisa mengubah pengaturan kompres pada Compression Presets. Anda bebas mengubah hasil kompres PDF sesuai dengan pilihan yang ada.
Bisa Anda pilih high compression, low image quality, maximum compression, very low image quality, dan lain sebagainya. Semakin kecil kualitas gambarnya, maka ukuran PDF Anda pun akan semakin berkurang. Situs ini juga bisa mengkombinasi beberapa file PDF Anda menjadi satu.

Menggunakan Adobe Acrobat Terbaru
Cara ini merupakan cara kompres PDF paling sederhana yang bisa Anda lakukan. Akan tetapi, itu bisa terjadi jika Anda sudah menginstal Adobe Acrobat versi terbaru. Anda bisa membuka file PDF Anda dengan menggunakan program Adobe Acrobat terbaru Anda. Jika belum memilikinya, Anda harus mengupdate atau memperbaharui, dan bisa secara langsung dari situs resmi Adobe. Cara kompres PDF kali ini hanya tinggal menyimpan dengan nama yang berbeda hanya dengan memilih menu Save as. Mudah bukan, seperti menyimpan file seperti biasa.

Menggunakan Microsoft Word
Cara kompres PDF kali ini Anda bisa membuka file PDF Anda pada Microsoft word 2007. Jika gagal, Anda mungkin bisa mengkonversinya terlebih dahulu dengan PDF converter. Cara dasarnya juga mudah, karena hanya tinggal mengklik file - save as - PDF. Sayangnya, tidak semua Microsoft Word memiliki add-in save to PDF bawaan. Jika Anda sudah memilikinya, maka lakukan langkah di atas secara langsung. Jika belum, maka Anda harus mendownload dan menginstall add-in tersebut. Klik menu file lalu arahkan pada Save as.


Anda bisa memilih Find add-in for other file format. Pada menu help offline, Anda bisa menemukan link di mana Anda bisa mendapatkan add-in tersebut. Anda bisa mengklik link download add-in Pdf Converter untuk mendowloadnya secara langsung, lalu ikuti petunjuk penginstalan hingga selesai. Jika sudah, coba untuk melakukan cara kompres PDF yang telah disebutkan sebelumnya. Pilih menu file, save as, lalu klik PDF or XPS. [ZH]

SIFAT PEMIMPIN MENURUT KONSEP FILOSOFI JAWA


HASTHA BRATA



Konsep Hasthabrata muncul dalam cerita pewayangan Jawa dengan lakon “Wahyu Makutharama” yang mengisahkan tentang pemberian wejangan (fatwa) seorang Pandita bernama Wiswamitra yang ditujukan kepada Sri Rama yang akan dinobatkan menjadi raja menggantikan ayahandanya. Konon, ajaran hasthabrata tersebut selalu dipedomani untuk dijadikan fatwa terhadap putra mahkota yang akan dinobatkan menjadi raja-raja Jawa. Hasthabrata terdiri dari kata hastha yang berarti delapan dan kata brata yang berarti sifat baik. Hasthabrata dikenal sebagai delapan sifat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin menurut ajaran Jawa.
Hasthabrata menggambarkan sifat-sifat benda alam yang meliputi:
SURYA  (matahari)
KARTIKA  (bintang)
CANDRA  (bulan)
BAWANA  (bumi)
TIRTA  (air)
MARUTA  (angin)
DAHANA  (api)
SAMODRA  (lautan)

Brata yang pertama adalah SURYA yang berarti matahari.

Matahari adalah pusat kehidupan planet dalam suatu sistem tata surya. Peredaran planet-planet dalam tata surya dikendalikan oleh matahari yang memiliki sifat-sifat : (a) menerangi alam semesta, (b) sebagai sumber energi, (c) keberadaannya sangat dibutuhkan oleh semua planet dan makhluk yang hidup di bumi.
Seorang pemimpin harus memiliki sikap seperti matahari, yang memiliki peran sebagai pengarah dan pengendali, sebagai sumber kekuatan yang digunakan untuk mempengaruhi untuk pengikutnya, keberadaannya sangat dibutuhkan oleh pengikutnya. Sifat menerangi yang dimiliki oleh matahari dalam bahasa jawa dimaknai sebagai “gawe pepadang marang ruwet rentenging liyan” yang berarti harus mampu membantu mengatasi kesulitan atau memecahkan problem-problem yang dihadapi oleh anak buahnya. Kehadiran matahari adalah membuat dunia terang, yang dapat dimaknai adanya peningkatan dari kegelapan menjadi terang, dari ketidak tahuan menjadi tahu, dari bodoh menuju pandai dan dari tidak berdaya menjadi berdaya.

Brata yang kedua adalah BAWANA yang berarti bumi.
Bumi memiliki atmosfer yang melindungi semua makhluk yang hidup di bumi dari radiasi matahari. Tanpa atmosfer, bumi akan sangat panas, dan tidak mungkin makhluk akan dapat hidup di dalamnya. Dengan atmosfer pula benda-benda langit seperti meteor, bila jatuh ke bumi akan terbakar dan kemudian musnah. Bumi juga merupakan tempat untuk mencari nafkah dan mencari sumber kehidupan. Bumi diibaratkan sebagai ibu pertiwi. Sebagai ibu pertiwi, bumi memiliki peran sebagai ibu, yang memiliki sifat keibuan, yang harus memelihara dan menjadi pengasuh, pemomong, dan pengayom bagi makhluk yang hidup di bumi. Implementasinya adalah kalau sanggup menjadi pemimpin harus mampu mengayomi dan melindungi anak buahnya.

Brata yang ketiga adalah CANDRA yang berarti bulan.


Bulan memiliki sifat-sifat enak dan menyenangkan bila dipandang. Bulan juga diibaratkan sebagai gambaran kehidupan yang romantis, suasana yang sangat didambakan dalam memadu cinta. Implementasinya bagi pemimpin ialah pemimpin dalam memperlakukan anak buahnya harus dilandasi oleh aspek-aspek sosio-emosional. Dalam memperlakukan anak buah harus humanistik, lemah lembut, penuh perhatian, memperhatikan suasana kejiwaan anak buahnya. Pemimpin harus memperhatikan harkat dan mertabat pengikutnya sebagai sesama. Terhadap pengikutnya harus menghormati sebagai sesama manusia. Dalam konsep Jawa hal ini disebut “nguwongke”.

Brata keempat adalah KARTIKA yang berarti bintang.
Secara alami, bintang dapat menunjukkan arah diwaktu malam. Bintang dapat menggambarkan dambaan cita-cita, tumpuan harapan, sumber inspirasi. Seorang pemimpin harus memiliki cita-cita yang tinggi, berpandangan jauh kedepan, pemberi arah, sumber inspirasi, dan tumpuan harapan.





Brata yang kelima adalah TIRTA yang berarti air. 
Secara alami, air selalu mengalir kebawah. Air selalu berubah bentuknya sesuai tempat dimana air tersebut ditampung. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan siapapun termasuk pengikutnya (adaptif). Air selalu mengalir ke bawah, artinya pemimpin harus memperhatikan potensi, kebutuhan dan kepentingan pengikutnya, bukan mengikuti kebutuhan atasannya.

Brata yang keenam adalah MARUTA, yang berarti angin.
Secara alami angin memiliki sifat menyejukkan, angin membuat segar bagi orang yang kepanasan. Angin sifatnya sangat lembut. Seorang pemimpin harus bisa membuat suasana kepemimpinan sejuk, harmonis, dan menyegarkan. Sifat angin yang lembut juga menggambarkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki sifat lemah-lembut terhadap pengikutnya.



Brata yang ketujuh adalah DAHANA, yang berarti api. 
Secara alami, api memiliki sifat panas, dan dapat membakar. Seorang pemimpim memiliki sifat pembakar semangat, pengobar semangat, dan memiliki peran sebagai motivator dan inovator bagi pengikutnya.






Brata yang kedelapan adalah SAMODERA, yang berarti lautan atau samudra.
Secara alami, lautan sangat luas melebihi luas daratan. Pemimpin harus memiliki wawasan yang luas dan dalam, seluas dan sedalam samudra. Disamping wawasan yang luas, pemimpin harus berjiwa lapang, mudah memaafkan kesalahan orang lain. Samudra juga bersifat menampung seluruh air dan benda-benda yang mengalir kearah laut. Seorang pemimpin harus memiliki sifat menampung semua kebutuhan, kepentingan, dan isi hati dari pengikutnya, serta pemimpin harus bersifat aspiratif.



Jumat, 24 Oktober 2014

Urgensi Dongeng untuk Pembentukan Karakter Anak


Apakah Anda sering mendongeng, atau membacakan dongeng untuk anak dan atau siswa anda?
Jika jawaban Anda “belum”, saya rasa sudah saatnya Anda mulai membiasakan diri mendongeng, atau setidaknya membacakan dongeng untuk anak-anak Anda.
Arti ‘dongeng’ sendiri adalah cerita fiktif atau rekaan yang mengandung pesan moral.
Seorang psikolog sosial, David McClelland dalam artikel The Need for Achievement mengungkapkan kalau dongeng dan cerita anak memiliki fungsi lain selain daripada sekedar membawa pesan moral. Ia menemukan bahwa dongeng sebelum tidur mempengaruhi nasib sebuah bangsa. Saat McClelland mengumpulkan 1300 dongeng dan cerita anak dari berbagai negara era tahun 1925 dan 1950, ia mendapati cerita atau dongeng yang mengandung nilai n-Ach tinggi selalu diikuti pertumbuhan ekonomi yang tinggi di negara itu dalam kurun waktu 25 tahun kemudian.
Eka Wardhana, penulis buku anak, bahwa dalam dongeng ada unsur keindahan, kehangatan, juga imajinasi. “Jadi kalau cerita fiktifnya itu seram, horor, penuh kekerasan, menurut saya itu bukan dongeng,” jelas Eka. Dalam dongeng semua makhluk khayalan bisa tercipta, seperti pohon dan binatang yang bisa bicara.
Seorang psikolog sosial, David McClelland dalam artikel The Need for Achievement mengungkapkan kalau dongeng dan cerita anak memiliki fungsi lain selain daripada sekedar membawa pesan moral. Ia menemukan bahwa dongeng sebelum tidur mempengaruhi nasib sebuah bangsa
Saat McClelland mengumpulkan 1300 dongeng dan cerita anak dari berbagai negara era tahun 1925 dan 1950, ia mendapati cerita atau dongeng yang mengandung nilai n-Ach tinggi selalu diikuti pertumbuhan ekonomi yang tinggi di negara itu dalam kurun waktu 25 tahun kemudian.
Bagaimana bisa kegiatan mendongeng mempengaruhi jiwa seseorang?
Rudi Maryati, S.Pd dan Kak Agam di http://www.dongengkakrico.com mengungkapkan beberapa manfaat mendongeng bagi anak, yakni:
Pertama, dapat mengasah daya pikir dan imajinasinya anak. Saat mendengarkan dongeng atau cerita, anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul dari dongeng tersebut. Lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitas dengan cara ini.
Kedua, cerita atau dongeng merupakan media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak. Karakter tokoh dalam cerita terbukti dapat berpengaruh pada perkembangan jiwa anak. Rasa suka yang dirasakan anak saat mendengarkan cerita dapat membuat anak secara tidak sadar menerima pesan moral dengan mudahnya. Anak juga diharapkan dapat lebih mudah menyerap berbagai nilai tersebut karena Sang Pendongeng di sini tidak bersikap memerintah atau menggurui, sebaliknya para tokoh cerita dalam dongeng tersebutlah yang diharapkan menjadi contoh atau teladan bagi anak.
Ketiga, dongeng dapat menjadi langkah awal untuk menumbuhkan minat baca anak. Setelah tertarik pada berbagai dongeng yang diceritakan, anak diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya pada buku. Diawali dengan buku-buku dongeng yang kerap didengarnya, kemudian meluas pada buku-buku lain seperti buku pengetahuan, sains, agama, dan sebagainya.
Di samping ketiga manfaat di atas, kebiasaan mendongeng atau membacakan cerita juga dapat memperkaya kosakata anak. Semakin banyak kata yang didengar anak, maka kosa katanya akan semakin bertambah.
Bagi orang tua atau guru, kebiasaan ini dapat meningkatkan kedekatan dengan anak, Saat mendongeng atau bercerita selain terjadi transfer nilai, terjalin juga kedekatan antara orangtua dan anak. Ketika mendengar dongeng atau cerita lainnya dari orangtua, anak-anak akan semakin merasa dekat dan terikat dengan orangtuanya. Menurut Eka, dengan amat mudah anak-anak akan berpaling dari televisi, game, dan sebagainya demi mendengarkan orangtuanya bercerita. Apalagi bila selama bercerita orangtua juga menyentuh dan memeluk anak, membelai rambutnya, kehangatan dan kasih sayang tentu akan mengalir. Nah, perasaan bahagia ini akan membuat anak mudah menyerap informasi dan membuat neuron (sel-sel syaraf dan percabangannya–red) anak bersambung terus menerus.
Namun perlu diingat, keberhasilan suatu dongeng tidak saja ditentukan oleh daya rangsang imajinatifnya, tapi juga kesadaran dan kemampuan pendongeng untuk menyajikannya secara menarik. Untuk itu, saat mendongeng kita dapat menggunakan berbagai alat bantu seperti boneka atau berbagai buku cerita sebagai sumber yang dapat dibaca sebelum mendongeng.
Mengingat besarnya pengaruh dongeng, kita harus ekstra selektif dalam memilih cerita/dongeng, karena tidak semua dongeng atau cerita membawa pesan moral yang baik.
Ismail Marahaimin, salah satu guru besar Fakultas Budaya Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa dongeng “Si Kancil Mencuri Mentimun” yang sangat populer di Indonesia bisa jadi salah satu penyebab bobroknya moral bangsa ini.
Kita semua tentu tahu dengan pasti bahwa Si Kancil digambarkan sebagai tokoh yang pintar, namun juga licik.  Maka tidak heran jika  di negeri ini bermunculan tokoh-tokoh yang sepintar Gayus Tambunan, Artalita Suryani, Malinda Dee, dan kawan-kawan.
Cerita yang mengandung kisah-kisah kepahlawanan, patriotisme, nilai-nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, hendaklah menjadi pilihan kita.
Bagi kaum muslim, Kita dapat merujuk kisah-kisah yang terdapat dalam Al Quran, juga kisah-kisah para sahabat nabi. Al-Quran sarat akan kisah-kisah teladan, tentang bagaimana orang-orang bertaqwa mendapat balasan kebaikan, juga bagaimana orang-orang yang dzalim mendapatkan azab dari Alloh. Daripada mengambil cerita dongeng yang kurang sempurna dalam memberikan teladan, jauh lebih baik kita menceritakan kisah-kisah teladan dalam Al-Quran. Tinggal bagaimana kreatifitas kita dalam mengemas kisah-kisah tersebut supaya menarik bagi anak-anak kita.
Sumber : artikel-kependidikan.blogspot.com

Mengajar Anak dengan VCD Edutainment, Ini Caranya


REPUBLIKA.CO.ID, Aji mempunyai dua anak balita. Karena Aji dan istrinya bekerja, mau tak mau mereka memasrahkan buah hati kepada pembantu. Namun, pasangan ini tak ingin sang pembantu sembarangan mendidik anak.
Mereka pun membekali pembantu sejumlah VCD untuk diputar, seperti VCD Baby Genius, Brainy Baby, Baby Einstein, dan Barney. VCD itu untuk anak-anak agar mereka belajar kata-kata, mengerti bentuk-bentuk, warna, lagu-lagu.
''Saya nggak ingin anak-anak belajar dari sinetron tontonan pembantu,'' ungkap Aji. Meskipun bersifat pendidikan, muatan VCD dibuat menyenangkan dengan gambar dan warna yang menarik dan lagu-lagu yang lucu sehingga disebut education entertainment alias edutainment. Tak heran bila sejak awal ditayangkan, si sulung, Mirna (4 tahun) antusias menyaksikan tayangan demi tayangan.

Dia senang meniru setiap gerakan dan menyanyikan lagu-lagu. Ketika Maya, sang ibu menguji tentang warna, angka, dan abjad, Mirna tak ragu menjawabnya. Maklumlah semua itu karena sudah biasa dilihat Mirna di VCD.Memang, bagi Mirna dan Dita (2 tahun) tiada hari tanpa menonton VCD. Sepanjang ayah bundanya bekerja, selama itu pula Mirna dan adiknya menonton VCD. Ketika makan pun sambil menonton VCD.
Sudah bisa duduk
Efektifkah membekali kecerdasan anak-anak dengan tayangan VCD?
Menurut psikolog Wita Mulyani, anak-anak balita sangat antusias menonton layar kaca. Apalagi tayangan di VCD kecerdasan, menampilkan materi dan visual yang sangat menarik. Ada aneka warna, gambar, bentuk, angka, huruf dan lagu yang sangat disukai balita. Harapan orangtua dengan menyuguhkan VCD, tentu agar anak balitanya menjadi cerdas.
Harapan itu tidak berlebihan karena tayangan itu bisa menstimulasi memori anak. Dan, anak-anak pun senang serta mau mengikuti seperti yang ditayangkan di VCD.
Sebelum menyuguhkan VCD edutainment, orangtua harus mengetahui perkembangan si anak. Dari sisi usia, Wita berpendapat, balita yang diperkenankan menonton VCD adalah sudah bisa duduk. Keterampilan motorik anak sudah baik sehingga anak bisa mencari posisi menonton yang nyaman, tidak tiduran.
Sekitar usia sembilan bulan atau setahun sudah bisa diperkenalkan menyaksikan tayangan VCD edutainment. ''Usia segitu,'' lanjut psikolog perkembangan anak ini, ''anak sudah bisa melihat jelas dan pemahamannya sudah lebih baik.''
Namun, orangtua harus memerhatikan frekuensi menonton anak. Sebab, hal ini dapat memengaruhi stimulasi perkembangan si anak. ''Orangtua jangan membiar anak-anak balita panteng (terus-menerus, red) di depan TV. Mereka harus diberi selingan kegiatan lain, yaitu bermain, bergerak, dan berinteraksi dengan yang lain,'' ujar Wita kepada Republika.
Batasi waktu
Berapa lama anak boleh menonton VCD? Wita menyebut jatah waktu menonton tayangan VCD bagi balita usia satu tahun, maksimal satu jam dalam sehari. Sedangkan usia tiga tahun hingga lima tahun maksimal menonton selama dua jam atau tiga jam dalam sehari.
''Itu pun tidak boleh nonstop selama tiga jam, harus diselingi kegiatan lain,'' katanya. Sebab, dampak menonton terus-menerus tidak baik bagi kesehatan mata, fisik, dan otak anak.
Walaupun anak menonton acara bermanfaat, Wita mengingatkan efek lain yang penting diperhitungkan. ''VCD sama seperti tayangan TV bersifat satu arah,'' ungkapnya. Dengan melihat tayangan di televisi memang anak mendapatkan sesuatu. Ttetapi reaksi itu jauh berbeda jika anak melihat langsung apa yang dilihatnya.
Seorang balita yang melihat dan mendengar suara kerincing di layar kaca akan berbeda dengan anak yang melihat secara langsung. Daya tangkap anak akan lebih kuat ketika anak melihat, mendengar dan meraba benda yang ada di hadapannya ketimbang menonton visual saja.
Yang terpenting orangtua jangan membiarkan anak-anak menonton sendirian. ''Saat menonton anak-anak harus didampingi oleh orang dewasa,'' tegas lulusan S1 dan S2 Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.Tugas pendamping memberikan penjelasan dan pemahaman kepada si anak.
Ketika tayangan menampilkan bentuk segi tiga atau kata-kata dalam bahasa Inggris, anak tidak sekadar mengucapkan tapi orang dewasa ikut yang menjelaskan. Anak-anak pasti antusias dan akan konsen mendengarkan pemahaman itu. Oleh karena itu, bukan berarti setelah menyuguhi VCD kecerdasan, orangtua lepas tangan membiarkan anak menonton sendirian.
Tak selalu tertarik
Dari menyuguhkan VCD edutainment, orangtua bisa melihat perkembangan si anak. Caranya, kata Wita, ''orangtua bisa memancing menyanyikan lagu-lagu seperti yang ada di VCD.''
Lihatlah tanggapan anak. Apakah si balita hafal atau tidak? Ketika diperlihatkan warna-warna, apakah anak merespons bahwa mengetahui warna itu atau tidak?
Anak-anak yang tertarik dengan tayangan pendidikan di VCD, umumnya akan meniru sesuai informasi yang ditampilkan. ''Tapi kalau anak tidak tertarik jangan khawatir dulu,'' kata Wita, buru-buru menambahkan.Ketidaktertarikan itu, menurut dia, bukan berarti anak kurang antusias terhadap tayangan pendidikan itu. Bukan juga berarti bahwa ada keterbatasan kecerdasan si anak.
Ia melihat kemungkinan anak memiliki kecenderungan mudah beralih, sehingga tidak suka berlama-lama menonton di layar kaca. Sebab, ada juga anak yang kurang tertarik, tapi setelah sering diputar baru menyukai. Setelah menyukai, ketagihan diputarkan VCD yang lain.
Bagi anak-anak yang telanjur menikmati tayangan VCD, perkaya kecerdasan anak dengan menyuguhkan tayangan yang lebih variatif. Orangtua jangan terus-menerus menayangkan VCD yang sama karena akan bosan. Minggu ini anak bisa menonton VCD mengenai lagu-lagu, minggu berikutnya angka, huruf, warna, dan seterusnya. 

PENGARUH TAYANGAN TELEVISI BAGI ANAK



Menonton televisi (TV) sudah merupakan kebiasaan sehari-hari hingga waktu luang sering hanya dimanfaatkan untuk menonton televisi. Kebanyakan pengguna televisi adalah anak-anak yang berinteraksi dengan televisi dengan pasif, bahkan sering kali terhanyut dan terpaku dalam menikmati tayangan televisi. Informasi mengenai efek negatif dan positif menonton TV, dapat menjadi panduan bagi orang tua untuk bersikap terhadap anak ketika menonton TV. Kali ini saya ingin berbagai informasi mengenai efek positif dan negatif televisi.

Televisi sebagai sebuah media, tentu mempunyai efek yang negatif dan positif khususnya bagi anak-anak. Beberapa efek positif TV diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Membantu proses belajar membaca
Televisi da!am menyajikan hal bentuk visual pada dasarnya telah mempermudah anak-anak mengenal huruf dan penampilan visual dalam bentuk benda yang belum mereka kenal.
2.    Merupakan kacamata dunia sekitar
TV dapat memenuhi keingintahuan tentang segala sesuatu diseputar kehidupan baik yang dekat maupun yang jauh.
3.    Penunjang dalam pelajaran sekolah khususnya dalam hal pengetahuan umum
TV banyak menyajikan berbagai pengetahuan umum yang dapat menunjang pelajaran di sekolah.
4.    Memperkaya pengalaman hidup
Televisi memungkinkan anak mengalami berbagai hal tanpa harus merasakannya sendiri.

Selain efek positif di atas, TV juga mempunyai efek yang negatif buat anak, yaitu :
1.    Mendorong anak mendapatkan dan mencapai sesuatu selekas mungkin (instantly)
Dilayar TV, segala sesuatu berjalan cepat. Gaya televisi memang mengharuskan kecepatan itu. Segalanya serba seketika. Hitungan yang berlaku dalam tayangan televisi adalah detik. Jadi, semua tampak cepat.
2.    Mendorong anak kurang menghargai proses
televisi memberondong anak dengan berbagai macam hiburan, kejadian pada momen-momen tertentu, pribadi-pribadi yang digandrungi, yang semua itu didapatkan dengan tanpa harus bersusah payah. Ini mendorong anak untuk kurang menghargai proses ini, bahkan dapat menimbulkan kecenderungan ingin mendapatkan sesuatu lewat jalan pintas.
3.    Kurang dapat membedakan khayalan dengan kenyataan
Kemampuan berpikir anak yang masih amat sederhana, memungkinkan anak cenderung menganggap apa saja yang ada di layar televisi adalah sesuatu hal yang nyata.
4.    Mengajarkan anak perilaku kekerasan
Tontonan TV yang berbau kekerasan yang sering dilihat anak, dikhawatirkan akan mengajarkan anak perilaku kekerasan dalam kehidupan sehari-hari.
5.    Mengurangi perhatian dan minat pelajaran
Keasyikan pada televisi akan berpengaruh pada minat dan perhatian anak pada pelajaran di sekolah.
6.    Meningkatkan kesenangan terhadap hal-hal keduniaan
TV seringkali menampilkan tokoh dan watak yang umumnya mencerminkan hal-hal yang menjadi obsesi pemirsa (yang indah rupawan, ganteng, kaya, bahagia, dan sebagainya), sehingga dapat meningkatkan kesenangan terhadap hal-hal yang sifatnya keduniawian.

Proporsi efek negatif dan positif TV bagi anak tentu saja sangat tergantung daricontent acara yang ada pada stasiun TV. Apabila TV banyak menyajikan acara-acara yang kurang mendidik dan hanya semata-mata bersifat hiburan, tentu saja efek negatif menjadi lebih menonjol. Sebaliknya, apabila TV lebih banyak acara yang mendidik, tentu saja efek positif TV menjadi lebih menonjol.


by Mohammad Isnaeni 
=== semoga bermanfaat ===