BANGUNAN SEKOLAH DENGAN ARSITEKTUR KUNO
Meskipun sudah beberapa kali mengalami renovasi, namun ciri khas bangunan kuno ( peninggalan Belanda ) masih tetap dilestarikan. Memberi kesan antik, nyaman, dan asri
PANGARSANING PAWIYATAN
Bp. SUBITO, S.Pd...Berkomitmen tinggi pada peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.
GARDA DEPAN PENGGODOGAN OUTPUT
Bp. SUTAP, S.Pd.SD....Penanggungjawab tungku terakhir dalam rangka menghasilkan output yang mampu menjawab tantangan jaman....
BENTENG DEKADENSI MORAL
Bo. H.BAHRUDDIN, S.Pd.I...Menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang selain cerdas, namun juga harus santun dan beriman.
TENANG NAMUN PASTI
Ibu Hj.SRI MULYANI, S.Pd.SD.... sosok yang tenang, penyabar, namun memiliki semangat yang tinggi untuk meningkatkan profesionalitas, demi menyiapkan generasi yang berkualitas....
ENERJIK, ULET, DAN PANTANG MENYERAH
Ibu DALATI, S.Pd...Dengan motto "tak ada sesuatu yang tak bisa dikerjakan" dan pembawaan yang enerjik, ulet, serta pantang menyerah...generasi penerus yang membanggakan bisa diwujudkan.
MUDA PENUH KREATIFITAS
Ibu DWI INDRATI, S.Pd.SD....Siap menjalankan kewajiban dengan penuh semangat dan kreatif demi mewujudkan anak-anak yang mandiri.
PENUH SEMANGAT DAN VITALITAS
Bp. LATIF MUJIYANTO, S.Pd.....Generasi muda yang siap berbakti bagi pertiwi....Semangat..!!
MENSANA IN CORPORE SANO
Bp. P.SISWAHYUDI, S.Pd....Selain menyiapkan generasi yang cerdas, terampil, santun, dan berkhlak mulia, namun juga harus sehat jasmaninya.
OPS...OPS....SOS.....SOS....
Ibu FARIDA SETYANINGSIH....Bidang yang dikerjakan memang memerlukan sikap cerdik, dan kadang-kadang tahan banting, sert tahan nafas karena banyak rasa was-was....
JAGABAYA LAN JURU PAES
Bp. HAIDIR.....Bidang yang dkerjakannya memang memerlukan ketelitian dan kesiap-siagaan yang tinggi, diperlukan juga ketelatenan demi terwujudnya lingkungan sekolah yang asri, nyaman, aman.
Rabu, 26 Juli 2017
Senin, 09 November 2015
PAIKEM.....oh PAIKEM.....
Sesuai isi Permendiknas No. 41 thn 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan Menengah, dijelaskan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran harus dilaksanakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat (Long Life Education). Pendidik haruslah memberi keteladanan, membangun kemauan dan menggali kreativitas peserta didik. Paradigma pengajaran kini beralih menjadi paradigma pembelajaran.
Dalam paradigma pengajaran , peran guru sangat dominan ( teacher oriented) sedangkan dengan paradigma pembelajaran – peserta didiklah yang aktif (student oriented). Pembelajaran menjadikan siswa menjadi subjek didik yang aktif.
Proses pembelajaran harus direncanakan, dilaksanakan, dinilai dan diawasi agar pelaksanaannya efektif dan efisien. Proses pembelajaran tidak hanya “chalk and talk” ( kapur dan tutur ), namun hendaknya juga harus memahami keragaman dan karakteristik siswa, fleksibel, variatif dan memenuhi standar. Untuk itu pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktifdan memberi ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai bakat , minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
Dalam Permendiknas no 41/2007, lebih dalam diuraikan bagimana pelaksanaan proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi , aktif serta menumbuhkan prakarsa, kreativias dan kemandirian siswa ( sejalan dengan konsep PAIKEM). Pelaksanaan proses pembelajaran itu dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1. Kegiatan Pendahuluan
2. Kegiatan Inti
3. Kegiatan Penutup
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
· menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
· mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
· menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
· menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus
2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a) berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengar menggunakan bahasa yang baku dan benar;
b) membantu menyelesaikan masalah;
c) memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d) memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
e) memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
- bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
- melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
- umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
- merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
- menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Rabu, 28 Oktober 2015
BENANG MERAH ANTARA KKG, PKG, DAN KKKS
Rabu, 07 Oktober 2015
Makanan ini bisa rontokkan nikotin dalam 24 jam
Sudah bukan rahasia lagi jika makan sayuran hijau sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh Anda. Sebab sayuran ini kaya akan zat klorofil yang mampu menggantikan sel-sel yang rusak dalam tubuh. Selain itu kandungan serat di dalamnya mampu menghisap racun, salah satu contohnya adalah nikotin.
Makan brokoli mampu meningkatkan sistem metabolisme dalam tubuh Anda sehingga pada gilirannya mampu melindungi beragam anggota tubuh dari racun. Selain itu kandungan vitamin C di dalamnya juga efektif untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga Anda jadi tidak mudah sakit.
Jeruk merupakan salah satu jenis buah yang mengandung vitamin C tertinggi di dalamnya. Ketika Anda makan jeruk maka nikotin mampu keluar secara otomatis bahkan dalam waktu 24 jam ke depan setelah Anda memakannya.
Bonusnya, kandungan vitamin C dalam buah jeruk yang tinggi juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh sebab mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda.
Bayam
Bayam adalah sayuran hijau yang tinggi akan asam folat atau vitamin B9. Kedua nutrisi saat masuk ke dalam tubuh mampu menghilangkan nikotin dalam waktu yang singkat. Selain itu kandungan serat di dalamnya juga baik untuk mendukung kesehatan sistem pencernaan Anda.
Jahe
Jahe merupakan contoh rempah-rempah yang dapat dengan mudah ditemui di Indonesia. Sudah sejak lama jahe dikenal mampu mendukung kesehatan pencernaan. Ternyata tak hanya itu saja manfaat sehat dari jahe. Sebab rempah-rempah yang bisa memberikan manfaat hangat di tubuh ini juga bisa membantu Anda untuk menghilangkan efek negatif nikotin dari dalam tubuh.
Selain diseduh, Anda juga bisa mengunyah jahe mentah untuk mengatasi keinginan merokok karena Anda mungkin sudah kecanduan akan nikotin.
Cranberry
Buah beri kecil ini terkenal efektif untuk membunuh bakteri dan virus penyebab infeksi saluran kencing.
Selain manfaat tersebut, ternyata cranberry juga ampuh untuk membuang efek negatif nikotin dalam waktu 24 jam ke depan Anda setelah mengonsumsinya. Hal ini disebabkan karena cranberry mengandung asam tertentu yang mendorong program pembuangan nikotin. Anda bisa mengonsumsi cranberry secara langsung atau diolah menjadi smoothie
Selasa, 29 September 2015
KETIKA ANAK SULIT DIATUR UNTUK BELAJAR
Konsultan parenting profesional Edy Wiyono, atau yang lebih dikenal dengan Ayah Edy, mengatakan ketika anak sulit disuruh belajar, banyak orangtua mengeluh dan malah memarahi anaknya. Padahal itu bisa membuat buah hati Anda semakin tertekan dan memberontak. Salah satu penyebab anak tidak mau belajar mungkin karena bidang tersebut tidak sesuai dengan minat yang dimiliki si kecil.
Oleh sebab itu, Edy menyarankan untuk menggali minat anak sejak dini. Gali potensi dan mimpi mereka sejak kecil. Hal ini sangat berpengaruh terhadap masa depan anak. Hindari memaksa anak tetap belajar dengan cara marah-marah atau memberikan ancaman. Bahkan pria 45 tahun itu mengatakan lebih baik anak tidak belajar di sekolah daripada tidak punya minat dan mimpi.
"Jauh lebih penting punya mimpi daripada rajin belajar. Saya lebih khawatir anak saya nggak punya mimpi daripada nggak mau sekolah. Kalau anak nggak punya cita-cita, orangtua harus cari tahu potensinya apa,"
Edy kemudian memberikan resep bagaimana cara menggali potensi anak dan mengetahui mimpi mereka. Resep ini akan membantu mereka menjadi orang sukses sesuai impian masing-masing.
1. Tanyakan Mimpi Anak
Sebagai orangtua, Anda harus menanyakan mimpi anak sejak dini. Bagaimana caranya bertanya? Praktisi Multiple Intelligence & Holistic Learning itu menuturkan, ketika ingin mengetahui apa sebenarnya bakat mereka, bertanyalah dengan lembut. Tanya apa saja hal yang disukai si kecil untuk mengetahui lebih jauh potensi yang dimilikinya. Tanyakan juga apa mimpi yang ingin ia raih.
Orangtua perlu mendekati anak secara perlahan tanpa omelan. Bapak dua anak itu mengatakan anak mulai bisa digali potensinya sejak ia masuk sekolah formal. "Biasanya pemetaan sudah bisa dilakukan saat masuk SD," ujar Edy.
2. Mimpi Harus Spesifik
Anak harus mempunyai mimpi yang spesifik. Semakin detail mimpi tersebut semakin mudah mengarahkannya. Edy memaparkan, banyak orangtua bertanya kepada anaknya mengenai cita-cita mereka. Kemudian sang anak menjawab, ingin menjadi dokter, presiden, atau guru. Ini bukanlah mimpi yang spesifik.
Menurutnya, mimpi yang jelas itu harus detail dan setiap anak tentu memilikinya. Ia memberikan contoh kasus yang pernah ditanganinya. Ada orang tua yang melaporkan bahwa putrinya tidak suka belajar secara akademis tapi lebih senang bermain dan memelihara hewan.
Ketika ditanya apa mimpi si kecil, ternyata ia sudah memiliki cita-cita yang jelas yaitu ingin menjadi kepala pengurus kebun binatang San Fransisco. Karena mimpi anak sudah jelas maka lebih mudah memberikan arahan pendidikan agar ia bisa meraih mimpinya tersebut.
"Jadi semakin spesifik mimpi itu semakin bagus dan mudah untuk memetakannya," tambah Edy.
3. Sesuaikan Pendidikan
Penulis buku-buku best seller yang penjualannya hingga ke Malaysia itu menyarankan agar anak disesuaikan pendidikannya dengan cita-cita yang ingin ia raih. Edy kembali memberikan contoh.
Ada seorang anak perempuan yang nilai sekolahnya selalu rendah dan tidak ada kemauan untuk memperbaikinya. Setelah didekati ternyata ia tidak suka belajar tapi lebih senang menari. Kemudian ketika ditanya apakah ia ingin menjadi penari dunia? Tentu jawabannya iya.
Untuk itu, orangtua harus membukakan jalan agar anak bisa meraih mimpi tersebut dengan memasukkannya ke sekolah tari terbaik. Terbukti anak perempuan itu kini berhasil menjadi direktur koreografi tari di usia 19 tahun dan sudah memiliki studio tari sendiri.
Ini menjadi contoh untuk para orangtua agar tidak memaksakan pendidikan anak termasuk ketika memilih perguruan tinggi. Sesuaikan jurusan dengan cita-cita yang ingin diraih buah hati Anda untuk memudahkan langkahnya menggapai sukses.
4. Buat 'Peta' Tarik Mundur
Cara terbaik untuk mengarahkan anak agar menjadi orang sukses seperti harapannya dengan membuat 'peta' tarik mundur. Apa yang dimaksud 'peta' tarik mundur? Anda perlu memberikan target kepada anak kapan ia ingin meraih cita-citanya? 10 tahun mendatang atau 7 tahun?
Setelah target ditentukan kemudian tuliskan dan tarik garis ke belakang. Berikan rincian, satu tahun sebelum sukses berarti anak sudah harus mencapai tingkat tertentu. Tiga tahun sebelumnya harus menempuh pendidikan yang bagaimana. Begitu seterusnya hingga besok harus melakukan apa. Seperti permainan pencarian harta karun yang akan membuat anak semangat untuk menggapai cita-cita mereka.
5. Tidak Ada Rencana B
Jangan biasakan anak mempunyai rencana B. Untuk meraih kesuksesan tidak memerlukan rencana B tapi bagaimana caranya mereka bertahan ketika menghadapi kegagalan di tengah perjalanan meraih impian.
"No backup plans! Kalau gagal ya coba lagi sampai berhasil. Jangan ajarkan anak menyerah. Beritahukan bahwa dia harus jadi yang terbaik. Dukung anak saat ia gagal agar tetap semangat hingga bisa meraih impiannya,
Sumber : (aln/hst).lifestyle wolipop
Senin, 14 September 2015
Butir-butir Pedoman Pengamalan dan Penghayatan Pancasila yang tercabut dari TAP MPR
Sejak tahun 2003, berdasarkan Tap MPR no. I/MPR/2003, 36 butir pedoman pengamalan Pancasila telah diganti menjadi 45 butir Pancasila. Namun sayangnya tidak ada kebijakan pemerintah untuk memasukkanya ke dalam kurikulum pendidikan ataupun program doktrinasi lewat media. Sewaktu masih SD, hampir semua murid harus hafal 36 butir Pancasila dan setiap malam disuguhkan kebanggaan pada Garuda Pancasila lewat layar kaca. Akibat dari semua itu terbentuklah sebuah "generasi yang hilang" ( generasi yang minim bahkan nyaris tidak memiliki perilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai sebuah "pandangan hidup" dan sumber dari segala sumber hukum bagi hidup berbangsa dan bernegara.
Dengan dicabutnya " Eka Prasetya Pancakarsa" yang lebih familier disebut P4 dari Tap MPR, seolah-olah Pancasila hanya diakui sebagai dasar negara yang pengamalannya bisa multi tafsir tanpa adanya sebuah pedoman yang baku, dalam hal ini P4, bahkan terkesan tidak perlu lagi diimplementasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pncasila pada kehidupan berbangsa dan bernegra. Jika demikian, bisa dimungkinkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila tidak lagi dijiwai oleh generasi-generasi mendatang, yang muaranya tentu saja bisa-bisa dasar negara digantikan oleh dasar negara yang lain. Inilah yang wajib diwaspadai oleh kita semua bangsa Indonesia yang sudah memiliki slogan " UUD 1945, Pancasila, dan NKRI adalah harga mati".
Ketika sebuah masyarakat bernegara maka harus ada persamaan pikir dan sikap masyarakat pada negara. Harus meletakkan setiap ego-nya pada prinsip yang telah disepakati bersama dan menjunjung tinggi prinsip dasar tersebut demi terciptanya rasa aman bermasyarakat dan tercapainya tujuan bernegara yaitu kemakmuran.
- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
- Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
- Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
- Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
- Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
- Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
- Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
- Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
- Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
- Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
- Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
- Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
- Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
- Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
- Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
- Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
- Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
- Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
- Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
- Suka bekerja keras.
- Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
- Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.